Kamis, 25 November 2010
Kata Baku dan Latar Belakang Masalah
1. Macam-macam kata baku:
Jadwal-jadual
Tidak-tak
Ubah-robah
Hasil-abis
Hapus-alus
Hadir-hadlir
Izin-ijiin
Ijazah-ijajah
Frase-frase
Elektronik-elektronik
Contok-conto
Benar-bener
Berkata-bilang
Aktif-aktiv
Analisis-analisa
Bagaiamana-gimana
Berlomba-lomba-berlumba-lumba
Ingin-kepingin
Jalan-jalanan
Kemarin-kemaren
Akhir-ahir
Teori-teore,tiori
Zaman-jaman
Paham-faman
Pihak-fihak
2. Latar Belakang Masalah
Listrik merupakan energi yang digunakan untuk menghidupkan berbagai macam alat elektronika termasuk lampu. Apabila seorang pemilik rumah yang sedang keluar rumah dan membiarkan lampu rumahnya tetap menyala siang dan malam. Kejadian ini merupakan pemborosan energi listrik. Dan apabila seseorang lupa untuk menutup rapat pintu lemari es, hal itu dapat mengurangi suhu dalam lemari es tersebut. Untuk mengatasi hal diatas diperlukan sebuah alat, yang dapat mengatasi kejadian diatas diperlukannya sebuah alat yaitu saklar otomatis.
Sistem pendeteksian ini berfungsi sebagai sensor, sensor ini peka terhadap cahaya. Sensor diletakkan ketempat yang terdapat cukup cahaya pada siang hari dan cukup gelap pada malam hari.
* Masalah Dan Pembatasan Masalah
Masalah dalam Penulisan Ilmiah ini adalah mempermudah pekerjaan kita dengan tidak mengganggu kegiatan yang lainnya. Yaitu dengan menggunakan alat saklar peka cahaya ini, karena alat ini membantu kita menyalakan dan mematikan lampu rumah yang ditinggal pergi pemiliknya.
Pembatasan masalah pada Penulisan Ilmiah ini adalah untuk mengetahui fungsi dan kegunaan alat saklar peka cahaya untuk penerangan lampu rumah, serta manfaat dari alat tersebut.
* Tujuan Penulisan
Tujuan Penulisan dalam Penulisan Ilmiah ini adalah untuk mengembangkan pengetahuan dasar mengenai alat elektronika dengan jalan mengetahui fungsi dan manfaat dari alat tersebut . Dan memberikan kemudahan kepada kita sebagai pemakainya, sehingga kita tidak perlu lagi meninggalkan kegiatan yang lainnya.
* Metode Penelitian
Metode yang ditempuh dalam penulisan ini, yaitu :
- Studi Pustaka dengan mengambil referensi dari buku Rangkaian Elektronika 302, Prinsip-Prinsip Fisika, Buku Panduan Elektronika Dasar.
- Eksperimen dengan cara membuat alat dan melakukan percobaan.
* Sistematika Penulisan
Penulisan Ilmiah ini disusun dalam 5 (lima) bab, yaitu :
Bab I Pendahuluan
Berisikan Latar Belakang Masalah, Masalah dan Pembatasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penelitian dan Sistematika Penulisan.
Bab II Landasan Teori
Berisikan teori dasar suatu saklar, kapasitor, dioda, transistor, hukum kirchhoff dan penjelasan tentang Schimitt Trigger dan komponen TIC 106 D.
Bab III Cara Kerja
Merupakan penjelasan atau analisa dari tiap-tiap blok diagram rangkaian beserta penjelasan cara kerja rangkaian secara keseluruhan.
Bab IV Pengoperasian dan Hasil Uji Coba
Berisikan pengoperasian alat dan hasil uji coba.
Bab V Penutup
Merupakan hasil akhir dari Penulisan Ilmiah ini yang berisikan kesimpulan dan saran dalam pembuatan alat.
Program Aplikasi Permainan WAREHN Menggunakan J2ME
Bab 1.1 Pendahuluan
Kata Ganti Nama :
1. Mereka -> Orang ketiga
2. Kami -> Orang kedua
Kata Baku :
1. Menggunakan
2. Menghangatkan
3. Program
4. Kepada
5. Analisis
6. Kajian
7. Pengembang
Bab 1.2 Ruang Lingkup
Kata Ganti Nama :
1. Penulis(1) -> Orang ketiga.
Kata Baku :
1. Menggunakan
2. Teori
3. Menyelesaikan
4. Aplikasi
Bab 1.3 Tujuan Penelitian
Kata Baku :
1. Perangkat
2. telepon
3. Aplikasi
4. Pengembangan
Bab 1.4 Metode Penelitian
Kata Ganti Nama :
1. Penulis(1) -> Orang ketiga
Kata Baku :
1. Penulisan
2. Program
Bab 1.5 Sistematika Penulisan
Kata Baku :
1. Sistematika(1)
2. Penjelasan(1)
3. Aplikasi(3)
4. Penulisan(1)
5. Analisis(1)
6. Spesifikasi(1)
7. Kesimpulan(1)
Pengolahan Citra
Citra adalah gambar dua dimensi yang dihasilkan dari gambar analog dua dimensi yang kontinu menjadi gambar diskrit melalui proses sampling. Sampling adalah proses untuk menentukan warna pada piksel tertentu pada citra dari sebuah gambar yang kontinu.
Pengolahan citra adalah pemrosesan citra, khususnya dgn menggunakan komputer, menjadi citra yang kualitasnya lebih baik. Pengolahan Citra bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia/mesin (komputer). Teknik-teknik pengolahan citra mentransformasikan citra menjadi citra lain yg mempunyai kualitas lebih baik.
2. Elemen-elemen Pengolahan citra.
Pixel adalah elemen terkecil untuk layar. Apabila pixel ukurannya semakin besar maka, semakin baik kualitas gambarnya. Elemen-elemen dasar diantaranya:
- Intensitas cahaya, kecerahan pada suatu titik (piksel) di dalam suatu citra sebenarnya adalah intensitas rata-rata dari suatu area yang melingkupinya.
- Kontras, Kontras menyatakan sebaran terang (lightness) dan gelap (darkness) dalam suatu citra. Citra dengan kontras rendah dicirikan oleh sebagian besar komposisi citranya adalah terang atau sebagian besar gelap. Citra dengan kontras yang baik, komposisi gelap dan terangnya tersebar secara merata.
- Warna, Warna adalah persepsi yang dirasakan oleh sistem visual manusia terhadap panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek. Setiap warna mempunyai panjang gelombang ( ) yang berbeda-beda. Warna yang diterima oleh sistem visual manusia (mata) merupakan hasil kombinasi cahaya dengan panjang gelombang yang berbeda-beda. Kombinasi warna yang memberikan rentang warna yang paling lebar adalah red (R), green(G), dan blue(B).
- Bentuk, adalah properti intrinsik dari objek tiga dimensi. Bentuk merupakan properti intrinsik utama untuk sistem visual manusia karena manusia lebih sering menginterpretasikan suatu objek berdasarkan bentuknya dari pada elemen lainnya.
- Tekstur, dicirikan sebagai distribusi spasial dari derajat keabuan di dalam sekumpulan pixel-pixel yang bertetangga. Sehingga, tekstur tidak dapat didefinisikan untuk sebuah pixel. Tekstur merupakan karakteristik untuk menganalisa permukaan berbagai jenis citra objek.
5. Operasi-operasi Pengolahan Citra
Operasi yang dilakukan untuk mentransformasikan suatu citra menjadi citra lain dapat dikategorikan berdasarkan tujuan transformasi maupun cakupan operasi yang dilakukan terhadap citra.
Berdasarkan tujuan transformasi operasi pengolahan citra dikategorikan sebagai berikut :
- Peningkatan Kualitas Citra (Image Enhancement) Operasi peningkatan kualitas citra bertujuan untuk meningkatkan fitur tertentu pada citra.
- Pemulihan Citra (Image Restoration) Operasi pemulihan citra bertujuan untuk mengembalikan kondisi citra pada kondisi yang diketahui sebelumnya akibat adanya pengganggu yang menyebabkan penurunan kualitas citra.
Berdasarkan cakupan operasi yang dilakukan terhadap citra, Operasi pengolahan citra dikategorikan sebagai berikut :
- Operasi titik, yaitu operasi yang dilakukan terhadap setiap piksel pada citra yang keluarannya hanya ditentukan oleh nilai piksel itu sendiri.
- Operasi area, yaitu operasi yang dilakukan terhadap setiap piksel pada citra yang keluarannya dipengaruhi oleh piksel tersebut dan piksel lainnya dalam suatu daerah tertentu. Salah satu contoh dari operasi berbasis area adalah operasi ketetanggaan yang nilai keluaran dari operasi tersebut ditentukan oleh nilai piksel-piksel yang memiliki hubungan ketetanggaan dengan piksel yang sedang diolah.
- Operasi global, yaitu operasi yang dilakukan tehadap setiap piksel pada citra yang keluarannya ditentukan oleh keseluruhan piksel yang membentuk citra.